Gambar Sampul Bahasa Indonesia · i_Bab 9 Apresiasi
Bahasa Indonesia · i_Bab 9 Apresiasi
Indrawati KTSP

23/08/2021 08:57:18

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman
Pada pelajaran yang lalu Anda sudah belajar menulis drama berdasarkan cerpen dan novel. Pada pelajaran ini Anda juga akan menulis/menyadur cerpen ke dalam bentuk drama satu babak. Apakah Anda masih ingat? Pemahaman Anda terhadap materi tersebut akan sangat membantu pada pelajaran kali ini. Sekarang bacalah cerpen di bawah ini!9BABAPRESIASIA. Menyadur Cerpen ke dalam Bentuk Drama Satu BabakTujuan PembelajaranPada subbab ini, Anda akan menyadur cerpen ke dalam bentuk drama satu babak.Setelah mempelajari subbab ini, Anda diharapkan dapat menceritakan secara lisan narasi yang berasal dari cerita pendek atau novel yang pernah dibacaGambar: Menyadur cerpen dalam bentuk drama.zulfaisalputera.files.wordpress.com
144Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program BahasaMalin Kundang 2000Cerpen Irwansyah Budiar PutraMalam. Angin puting - beliung menyiutkan nyali, Halilintar menggelegar membuat badan menggigil.Ombak besar bergulung-gulung bunyinya mendirikan bulu roma. Pohon kelapa meliuk-liuk bagaikan sapu lidi. Rumah-rumah bilik miring nyaris terbawa terbang. Orang-orang terus berdoa, “Semoga kiamat bukan hari ini.”Pagi angin bertiup sepoi-sepoi. Langit cerah, biru bersih. Air laut tenang. Ombak kecil menjilat bibir pantai. Pohon-pohon kelapa bergerak mengikuti irama burung. Para nelayan bersiul memandang desanya. Ini bukan surga tapi jelas hari kiamat belum tiba.“Lihat! Batu itu sudah tak ada,” seorang menunjuk.“Batu apa?”“Batu Malin Kundang!”“Ke mana hilangnya?”“Segerombolan orang kota pasti telah membawanya!”“Ya, tentu saja! Batu itu tidak mungkin pergi sendiri.”“Tetapi mungkin saja.”“Tidak mungkin.”“Mungkin kalau punya kaki.”Penduduk Pantai Air Manis tak henti-hentinya membicarakan batu yang selama ini mereka yakini sebagai Malin Kundang, anak durhaka yang dikutuk ibunya. Hingga kini tak ada seorang pun yang tahu apakah riwayat Malin Kundang hanya dongeng belaka atau pernah benar-benar terjadi. Tetapi, masyarakat sangat mempercayainya, bahkan menjadi bahan bacaan di sekolah-sekolah. Sejak kecil setiap anak pun selalu diingatkan untuk tidak melawan orang tuanya, kelak akan dikutuk menjadi seperti Malin Kundang.“ya”“Selalu menjadi batu?”“Tidak.”“Lantas menjadi apa?”“Terserah orang tua mengutuknya menjadi apa.”“Menjadi monyet ... bisa?”“Tentu.”“Menjadi kura-kura?”“Bisa.”“Menjadi anjing.”“Menjadi apa saja.”“Menjadi apa saja?”“Ya.”“Termasuk menjadi orang kaya?”Sang Ibu tersenyum, “Kutukan itu selalu tidak mengenakan, anakku.”“Mengapa orang tua tega mengutuk anaknya?”“Karena si anak terlalu membuat sakit hati.”“Berarti peribahasa ‘kasih ibu – bapak sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan’ adalah salah?”“Tentu tidak.”“Lalu kenapa si anak dikutuk?’“Kelak kalau kamu sudah dewasa pasti akan mengerti,” sang ibu menuntun anaknya bermain-main di pinggir pantai.Sore. Orang-orang masih berkumpul di pantai. Mereka masih berkumpul di pantai. Mereka masih sibuk membicarakan batu yang hilang itu. Saat sang ibu berjalan menuju kerumunan seorang lelaki muda menghampirinya. “Tidak mengajak si kecil, Bu?”“Dia sedang tidur.”“Ibu menyayanginya?”“Sangat menyayanginya.”“Jadi, jangan pernah ibu mengutuknya.”Si perempuan mengerenyitkan dahi, “Anak tentu bukan orang kampung ini.”“Saya dilahirkan di sini.”“Tetapi, saya tidak pernah melihat anak. Anak pergi merantau?” “Ya.”“Ke mana?”“Ke sebuah negeri yang kaya.”“Lalu?”“Aku menjadi orang kaya raya. Hartaku sebanyak pasir di pantai.”“Sungguh?”
145Bab 9 Apresiasi“Ya, tetapi kemudian ibuku mengutukku.”“Bagaimana anak tahu?”“Karena aku menderita.”“Doa orang tua untuk anaknya memang selalu didengarkan Tuhan.”“Mendoakan atau mengutuk?”“Si perempuan meringis, “Apa yang terjadi pada anak?”“Seluruh harta yang kukumpulkan bertahun-tahun hancur berkeping-keping dihantam ombak. Betapa teganya ibuku.”“Mungkin Anak telah membuat beliau sakit hati.”“Tetapi, bagaimana dengan peribahasa ‘kasih ibu – bapak sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan’?”“Tak ada yang salah dengan peribahasa itu, Nak.”“Jika peribahasa itu benar, tentu ibuku tidak mengutukku, ‘kan?”“Sulit menjelaskannya, Nak.”“Aku akan menuntut ibuku.”“Kenapa?”“Karena telah membuatku menderita.”“Apa kutukan kutukan yang diberikan beliau untuk anak?”“Menjadikan aku batu.”***PAGI. Masyarakat Pantai Air Manis dikejutkan tentang berita Malin Kundang yang kembali menjadi manusia. Berita pun langsung menyebar dari mulut ke mulut. Seorang kaya di kampung itu, bahkan mengirimkan faks ke redaksi media cetak dan elektronik. Karuan saja para wartawan dari seluruh penjuru Indonesia, bahkan luar negeri, berdatangan ke pantai di selatan kota Padang itu. Mereka berebutan mewawancarai Malin Kundang. Sebuah stasiun swasta Amerika, malah menawarinya uang 10 juta bila ia bersedia menjadi bintang tamu acara talk show andalan mereka. Tetapi Malin Kundang menolak, “Saya tidak percaya orang bule. Mereka selalu berbohong dan munafik.” Dia memilih menggelar konferensi pers supaya tidak ada yang diistimewakan.“Benar Anda lelaki yang pernah menjadi batu?” tanya para wartawan yang mengerubungi Malin Kundang.“Ya.”“Apa buktinya?”“Lihatlah, batu yang selama ini diyakini sebagai tubuhku sudah tidak ada.”“Bisa saja segerombolan orang telah mengangkatnya, ‘kan? Mungkin anak buah Anda.”“Buktikan saja.”“Mungkin juga kaki tangan orang kaya dari kota yang berniat menjuial batu itu kepada kolektor barang seni.”“Buktikan kalau bisa.”“Baiklah, lalu tahun berapakah Anda menjadi batu?”“Saat itu kami tidak mengenal tahun.”“Bagaimana kejadiannya hingga Anda menjadi batu?”“Seperti cerita yang dikenal di masyarakat.”“Termasuk yang ditulis di buku-buku cerita?”“Ya.”“Bagaimana Anda tahu ada benda yang bernama buku cerita?”“Selama ini aku tidak mati. Aku hidup, aku bernapas, aku bisa melihat meski tubuhku menjadi batu dan tanpa makan-minum. Itulah, kalian terlalu meremehkan benda-benda mati dan tidak menghargai .”“Jadi, Anda juga tahu kalau kisah hidup Anda pernah difilmkan?”“Tentu.”“Jadi benar Anda anak Durhaka?”“Jika itu dianggap durhaka.”“Anda menolak sebutan itu?”“Tentu saja.”“Kenapa?”“Puluhan tahun merantau, siang-malam bekerja keras tanpa pernah melihat wajah ibuku, telah membuatku lupa pada banyak hal. Jadi, begitu melihat perempuan itu, aku yakin bahwa dia bukan ibuku.”
146Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program Bahasa“Ohhh....”“Seingatku, ibuku adalah perempuan muda yang berbadan kuat. Bukan nenek-nenek.”“Bukankah umur manusia bertambah?”“Ya, tentu.”“Jadi ibu Anda yang ketika Anda kecil adalah perempuan muda, setelah Anda dewasa tidak mungkin tetap menjadi muda, ‘kan?”“Tetapi aku lupa wajah ibuku.”“Keterlaluan sekali Anda. Padahal ibu Anda saja tidak lupa wajah Anda.”“Maklumlah puluhan tahun aku tidak melihat wajahnya.”“Berarti Anda memang anaknya ‘kan? Kalau bukan tidak mungkin itu menjadi kenyataan. Iya, ‘kan?”“Ya....”“Dan luka di kening itu yang juga dimiliki Malin Kundang ketika kecil jatuh membentur panci kayu.”“Bagaimana Anda tahu?”“Aku membaca buku tentang legenda Anda.”“Ya ... ya.”“Lalu untuk apa setelah kaya raya Anda datang ke pulau ini.”“Aku hanya ingin mengunjungi tanah kelahiranku.”“Bukan untuk mengunjungi ibu Anda?”“Jika ia masih hidup, tentu aku akan bertemu ibuku, ‘kan?”“Tapi begitu Anda melihatnya, kenapa Anda tidak mengakuinya?”“Sudah kukatakan, maklumlah, puluhan tahun aku tidak melihat ibuku. Wajar saja jika tidak ingat lagi wajahnya.”“Ya. Ya, terselahlah.”“Saat itu seharusnya dia tidak segera mengutukku.”“Maksudnya?”“Seharusnya dia tahu, puluhan tahun merantau, siang malam bekerja keras tanpa pernah melihat wajahnya, wajar saja jika aku lupa.”“Nyatanya tidak ada yang tahu tentang Anda diperantauan. Tidak ada yang mengirim kabar, dan tidak ada yang mencari kabar. Hanya ibu Anda yang selalu mendoakan keselamatan Anda, juga selalu bertanya pada setiap nakhoda yang kapalnya bersandar di pulau ini. Tetapi, kabar tentang Anak tidak juga ada.”“Lalu.”“Ibu Anda hanya tahu Anda anak durhaka.”“Tetapi, seharusnya dia tidak mengutukku.”“Ya, ya, ya, lalu apa yang akan Anda lakukan?’“Tentu aku akan menuntut ibuku.”“Tapi dia sudah meninggal, ratusan tahun yang lalu.”“Ya, tentu saja.”“Ibu Anda meninggal tidak lama setelah Anda menjadi batu.”“Lalu?”“Jadi Anda tidak perlu menuntutnya ‘kan?”“Aku akan menuntutnya di hadapan Tuhan.”“Kapan itu?’“Setelah aku mati, di akhirat tentu saja.”“Ibu Anda sudah ada di surga.”“Karena mengutuk anaknya seseorang masuk surga?”Para wartawan tidak menjawab. Mereka hanya saling pandang dan kasak-kusuk, seperti biasanya. Ini benar-benar di luar dugaan semua orang.“Apa jadinya kalau ia menuntut ibunya?”“Iya, ya...?”“Lalu apa kata Tuhan nantinya?”“Lagipula siapa sih yang menghidupkan dia kembali?’“Barangkali saja penyihir.”“Ngaco!”“Tetapi tak apalah.”“Ya, memang tak apa, karena malah menguntungkan kita jadi dapat berita bagus untuk diliput. Ya ‘kan?’“Ya, ya.”Akan tetapi, Malin Kundang sudah melenggang pergi dan tinggal di Pulau Pisang Kecil yang letaknya tidak jauh dari Pantai Air Manis, bersama monyet-monyet penghuninya. Setiap hari, lima
147Bab 9 Apresiasibelas jam sehari, kerjanya hanya membuat kapal layar, dengan dana dari sumbangan sukarela para turis lokal yang datang dari kota Padang dan segala penjuru Indonesia. “Aku akan merantau ke sebuah negeri yang kaya, dan mencari harta yang banyak. Hartaku yang dulu luluh lantak, belum sempat menyenangkanku. Aku akan kembali menjadi orang kaya.” Begitu jawabnya setiap kali ada yang bertanya untuk apa dia membuat kapal. Selama dua bulan dia bekerja hanya berhenti untuk makan dan buang air besar, untuk membuat sebuah kapal layar yang bertingkat-tingkat. Beguitu selesai kapal itu dicat putih, lambangnya diberi tulisan Raja Mudo.Layarnya terkembang, seluruh bagiannya dihiasi bendera kecil warna-warni dan umbul-umbul.Selesai shalat Jum’at di suatu hari di awal tahun 2000. bersama sepuluh orang lelaki berbadan gempal yang membantunya membuat kapal, Malin Kundang berlayar meninggalkan Pantai air manis. Orang-orang melepas keberangkatannya dengan perasaan suka cita, ada juga yang menangis tersedu-sedu, takut tidak bisa lagi melihat Malin Kundang. Para wartawan media cetak dan elektronik menjadikan peristiwa itu sebagai berita utama. Bahkan stasiun TV swasta yang pernah ditolak Malin Kundang menyiarkannya secara langsung tanpa dipotong iklan.***Malam. Angin puting - beliung menyiutkan nyali. Halilintar menggelegar membuat badan menggigil. Ombak besar bergulung-gulung. Bunyinya mendirikan bulu roma. Pohon kelapa meliuk-liuk bagaikan sapu lidi. Rumah-rumah bilik miring nyaris terbawa terbang. Orang-orang terus berdoa, “Semoga kiamat bukan hari ini.”***Pagi Angin bertiup sepoi-sepoi. Langit cerah, biru bersih. Air laut tenang. Ombak kecil menjilati bibir pantai. Pohon-pohon kelapa bergerak mengikuti irama burung. Para nelayan bersiul memandang desanya. Ini bukan surga tapi jelas hari kiamat belum tiba.Liu seorang bocah lelaki menemukan pecahan kapal dan mayat Malin Kundang di Pantai Air Manis.**Latihan 11. Setelah mendengarkan cerpen “Malin Kundang 2000” yang dibacakan oleh teman anda, ceritakanlah unsur intrinsik cerpen itu, terutama aspek yang bertalian dengan (a) tema, (b) alur, (c) penokohan, (d) latar, (e) gaya penceritaan, dan (f) amanat!2. Ungkapkanlah hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerpen tersebut di depan kelas!B. Memerankan Tokoh DramaTujuan PembelajaranPada subbab ini, Anda akan memerankan tokoh drama atau penggalan drama.Setelah pembelajaran ini, Anda diharapkan dapat memerankan drama/penggalan drama sesuai dengan karakter tokoh, menggunakan gerak-gerik, mimik, dan intonasi sesuai dengan watak tokoh.Pementasan drama selalu merupakan kerja sama yang sangat erat antara penulis naskah drama (skenario), sutradara, dan pelaku (aktor/aktris). Pada umumnya, pementasan drama mempunyai tahapan-tahapan yang dimulai dari eksposisi (pengenalan), komplikasi (pemunculan konflik), peningkatan konflik, klimaks, penyelesaian, dan resolusi (keputusan).
148Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program BahasaLatihan 2Kegiatan pelajaran ini, tidak jauh berbeda degan pelajaran 9. Hanya saja pada pelajaran ini Anda diajak untuk membandingkan hikayat dengan cerpen, bukan dengan novel. Pada pelajaran 5 Anda juga sudah melakukan penelaahan terhadap kedua karya sastra tersebut. Jadi, kegiatan pada pelajaran ini merupakan pemantapan agar Anda lebih mampu menelaah kedua karya sastra tersebut, juga agar Anda semakin memahami karakteristik dari kedua karya sastra tersebut. Sekarang bacalah hikayat berikut ini!Hikayat si MiskinKarena kutukan Batara Indra, raja keindraan beserta istrinya jatuh miskin melarat, dan terlunta-lunta di kerajaan Antah Berantah yang diperintah oleh Maharaja Indra Dewa. Setiap hari si Miskin mencari bekas-bekas makanan yang sudah dibuang orang di tempat-tempat sampah. Apabila penduduk melihat beramai-ramai mereka menghina, mengusir, dan memukul si Miskin suami istri sehingga luka-luka badannya. Sedih hati si miskin sepanjang hari dan tidak berani masuk kampung karena takut dipukul atau dilempari dengan batu. Diambilnya daun-daun muda untuk dimakan dan untuk pengobat luka di tubuhnya. Demikianlah pengalaman dan penderitaan mereka sepanjang hari.1. Perankanlah drama yang sudah dibuat dari cerpen “Malin Kundang 2000” pada bagian A pelajaran ini secara bergiliran! Setiap siswa harus mendapat giliran memerankan satu tokoh.2. Analisislah pementasan drama yang dilakukan teman Anda dengan menggunakan format sebagai berikut!Format Evaluasi/Penilaian Terhadap Pemeran TokohNo.Nama SiswaTokoh yang Di-perankanJudul Drama Yang DiperankanCatatanPenghayatan PeranPenguasaan dialogLapal/Intonasi pengucapanMimikKinestetikImprovisasiKeterangan:Nilai aspek penilaian diisi dengan huruf:A = baik sekaliB = baikC = cukupD = kurangC. Membandingkan Penggalan Hikayat dengan Penggalan NovelTujuan PembelajaranPada subbab ini, Anda akan membandingkan penggalan hikayat dengan penggalan cerpen.Setelah mempelajari subbab ini, Anda diharapkan dapat menentukan tokoh, latar, tema, motif dalam hikayat, mengidentifikasikan dan menghubungkan nilai yang terdapat dalam hikayat.
149Bab 9 ApresiasiKetika istrinya mengandung tiga bulan, istrinya mengidamkan buah mempelam (sejenis mangga) yang timbuh di halaman istana raja. Dimintanya agar suaminya atau si Miskin meminta buah mempelam itu kepada raja. Mendekat kampung saja suaminya tidak berani, apalagi hendak menghadap raja minta buah mempelam itu. Dengan sedih dan meratap, istrinya memohon supaya suaminya mau meminta mempelam raja itu. Karena kasihan kepada istrinya dicoba si Miskin meminta mempelam itu.Tiada disangka-sangka raja sangat bermurah hati dan memberikan mempelam yang diminta si Miskin itu. Buah lain seperti nangka pun, ia diberi raja. Penduduk kampung yang melihatnya jatuh kasihan dan bermurah hati memberi si miskin kue dan juadah (kue basah). Mungkin berkat tuah anak yang dikandung istrinya juga hal yang demikian itu terjadi.Pada hari baik setelah cukup bulannya, isteri si Miskin melahirkan seorang putera yang sangat elok parasnya. Anak itu diberi nama Marakarmah yang artinya anak dalam penderitaan.Ketika si Miskin menggali tanah untuk memancangkan tiang atap tempat berteduh, tergali olehnya taju (topi mahkota) yang penuh berhias emas. Dengan kehendak yang mahakuasa, terjadilah sebuah kerajaan lengkap dengan alat, pegawai, pengawal, dan sebagainya di tempat itu. Si Miskin menjadi rajanya dengan nama Maharaja Indra Angkasa dan istrinya menjadi permaisuri dengan nama Ratna Dewi. Kerajaan itu mereka namakan Puspa Sari. Kerajaan Puspa Sari terkenal ke mana-mana. Pemerintahannya baik, rakyatnya aman, damai makmur, dan sentosa. Tiada lama kemudian lahirlah pula adik Merakarmah yang diberi nama Nila Kesuma. Bertambah masyhur kerajaan Puspa Sari dan bertambah pula irihati maharaja Antah Berantah.Kemudian tersebar kabar, bahwa Maharaja Indra Angkasa mencari ahli nujum untuk mengetahui peruntungan kedua anaknya kelak. Kesempatan ini dipergunakan Maharaja Indra Dewa. Semua ahli nujum dikumpulkannya dan dihasutnya supaya mengatakan kepada Indra Angkasa bahwa Marakarmah dan Nila Kesuma akan mendatangkan malapetaka dan akan menghancurkan kerajaan Puspa Sari. Semua ahli nujum mengatakan seperti yang dihasutkan oleh Maharaja Indra Dewa. Mendengar kata-kata ahli nujum itu sangatlah murka Maharaja Indra Angkasa; Marakarmah dan adiknya hendak dibunuhnya. Permaisuri Ratna Dewi menangis tersedu-sedu, memelas dan memohon kepada suaminya supaya kedua anaknya jangan dibunuh. Ia tak tahan hati melihat kedua anaknya diperlakukan demikian. Dimohonnya kepada suaminya supaya dibiarkan saja ke mana perginya mereka.Sambil disepak dan diterjang pergilah kedua anak itu mengembara tanpa tujuan. Sesaat setelah mereka pergi. Kerajaan Puspa Sari terbakar habis, semuanya musnah.Sampai di kaki bukit, berteduhlah Marakarmah dengan adiknya, Nila Kesuma. Di bawah sebatang pohon dalam keadaan lapar. Tertangkaplah oleh Marakarmah seekor burung yang sedang hinggap di dekatnya. Karena lapar mereka hendak memasaknya lebih dahulu. Datanglah mereka ke pondok seorang petani hendak minta api untuk membakar burung itu. Tiba-tiba mereka ditangkap petani karena dituduh hendak mencuri. Keduanya dilemparkan ke laut dan diterjang ombak ke
150Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program Bahasasana kemari. Nila Kesuma akhirnya terdampar di pantai dan ditemukan oleh Raja Mangindra Sari, putra mahkota kerajaan Palinggam Cahaya. Nila Kesuma dibawa ke istana kemudian dipersunting Raja Mangindra Sari, menjadi permaisurinya dengan gelar Putri Mayang Mangurai.Marakarmah dibawa arus laut dan terdampar di pangkalan (tempat mandi di pantai) Nenek Gergasi (raksasa tua), diambil dan dimasukkan dalam kurungan di rumahnya. Kebetulan di situ juga telah dikurung Putri Raja Cina bernama Cahaya Khairani yang tertangkap lebih dahulu. Mereka ini akan dijadikan santapan Sang Gergasi.Sebuah kapal besar menghampiri perahu mereka dan mereka ditangkap lalu dimasukkan ke kapal. Nakhoda kapal jatuh cinta kepada Cahaya Khairani. Cahaya Khairani dipaksa masuk ke kamar nakhoda dan Marakarmah dilemparkan ke laut. Kapal meneruskan pelayarannya.Dalam keadaan terapung-apung, setelah kapal berlayar jauh. Marakarmah ditelan seekor ikan nun (ikan yang sangat besar). Ikan itu terdampar di pangkalan. Nenek Kebayan. Seekor burung rajawali terbang di atas pondok Nenek Kebayan dan memeberitahukan supaya perut ikan nun yang terdampar di pantai itu ditoreh (dibuka) hati-hati, karena di dalamnya ada seorang anak raja. Petunjuk burung itu diikuti Nenek Kebayan dan setelah perut ikan nun ditoreh. Keluarlah Marakarmah dari dalamnya. Mereka sama-sama senang dan gembira. Lebih-lebih nenek Kebayan yang mendapatkan seorang putra yang baik budi. Marakarmah tinggal di rumah Nenek Kebayan dan sehari-hari turut membantu membuat karangan bunga untuk dijual dan dikirim ke negeri lain. Dari cerita Nenek Kebayan tahulah Marakarmah, bahwa permaisuri kerajaan tempat tinggal mereka bernama Mayang Mangurai yang tidak lain daripada seorang putri yang dibuang ke laut oleh seorang petani ketika hendak mencari api untuk membakar seekor burung bersama kakaknya. Yakinlah Marakarmah bahwa putri itu sesungguhnya adiknya sendiri.Kebetulan Cahaya Kahairani maupun Mayang Mangurai sangat menyukai karangan bunga Nenek Kebayan yang sebenarnya Marakarmahlah yang merangkainya. Pada suatu ketika dicantumkannya karangan bunga itu. Dari nama itu Cahaya Khairani dan Nila Kesuma mengetahui bahwa Marakarmah masih hidup. Bertambah dalam cinta Cahaya Khairani kepada kekasihnya. Demikian juga Nila Kesuma bersama suaminya, berkemauan keras untuk segera mencari kakaknya, Marakarmah, ke rumah Nenek Kebayan itu.Betapa gembira mereka atas pertemuan itu tak dapat dibayangkan. Dengan mudah pula Marakarmah bersama iparnya, Raja Palinggam Cahaya, dapat menemukan tempat cahaya Khairani disembunyikan oleh nakhoda kapal. Setelah Cahaya Khairani ditemukan, dan ternyata ia belum ternoda oleh sang nakhoda, maka dilangsungkanlah acara pernikahan antara Marakarmah dengan Cahaya Khairani, dan nakhoda yang menggila Cahaya Khairani dibunuh di Kerajaan Palinggam Cahaya.Marakarmah bersama Cahaya Khairani kemudian pergi ke tempat ayah-bundanya yang telah jatuh miskin di Puspa Sari. Dengan kesaktiannya Puspa Sari yang telah lenyap itu diciptakannya kembali menjadi kerajaan yang lengkap dengan isinya di daratan Tinjau Maya, yaitu Mercu Indra. Kemudian ia dinobatkan di sana menggantikan mertuanya.
151Bab 9 ApresiasiLatihan 3Latihan 41. Jelaskanlah tema, tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang pengarang dalam hikayat Si Miskin!2. Apa relevansi tema dongeng tersebut dengan kehidupan saat ini?3. Ceritakan kembali isi hikayat itu di depan kelas dengan kata-kata Anda sendiri!1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang!2. Bacalah sebuah cerpen!3. Buatlah sinopsis cerpen tersebut!4. Bandingkanlah bagaimana struktur kebahasaan cerpen yang kelompok Anda baca dengan hikayat Si Miskin di atas!5. Telaah/analisislah komponen kesastraan (pelaku dan perwatakan, plot dan konflik, latar, tema, dan pesan/amanat) cerpen yang kelompok Anda baca tersebut! 6. Bandingkan hasil penganalisisan hikayat hikayat Si Miskin dengan cerpen tersebut dengan memberikan penjelasan!7. Bagaimana kesan Anda setelah membaca hikayat Si Miskin dan cerpen tersebut!8. Sampaikan hasil kerja kelompok Anda kepada kelompok lainnya!D. Menggubah Penggalan Hikayat ke dalam CerpenTujuan PembelajaranPada subbab ini, Anda akan menggubah penggalan hikayat ke dalam cerpen.Setelah mempelajari ini, Anda diharapkan dapat menggubah penggalan hikayat ke dalam cerpen yang baik dan menarik.Pada pembelajaran sebelumnya Anda sudah belajar membandingkan naskah hikayat dengan cerpen. Apakah yang ada dalam ingatan Anda sekarang mengenai naskah hikayat dan cerpen? Mudah-mudahan Anda sudah sangat mengenal karakteristik kedua karya sastra tersebut, sehingga Anda akan mampu menggubah penggalan hikayat ke dalam cerpen.Latihan 51. Gubahlah hikayat Si Miskin yang Anda baca pada bagian D pelajaran ini ke dalam bentuk cerpen!2. Bacakanlah cerpen yang Anda buat tersebut di depan kelas dengan teknik bercerita yang sudah Anda pelajari pada pelajaran sebelumnya!3. Mintalah pendapat/komentar dari teman-teman Anda mengenai cerpen yang Anda buat dari hasil gubahan hikayat tersebut
152Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program BahasaPernahkah Anda mengikuti acara rapat? Misalnya, acara persiapan peringatan kemerdekaan, acara rekreasi, kegiatan Pramuka, kegiatan Kesenian, dan ekstrakurikuler lainnya. Rapat merupakan pertemuan beberapa orang untuk membicarakan sesuatu. Melalui rapat, Anda dapat membahas masalah yang sedang dihadapi kelompok Anda. Dalam sebuah rapat, para peserta dapat saling bertukar pikiran dan mengemukakan pendapat untuk menemukan cara penyelesaian masalah yang dapat diterima oleh semua peserta.NOTULEN 1prasetya.brawijaya.ac.idGambar: Moderator dan notulen dalam diskusi.E. Menulis Notulen RapatTujuan PembelajaranPada subbab ini, Anda akan menulis notulen rapat sesuai dengan kriteria.Setelah mempelajari subbab ini, Anda diharapkan dapat mencatat perbedaan dan persamaan antara dua notulen atau lebih, menemukan pola penulisan notulen secara lengkap, dan menulis notulen rapat yang sesuai dengan jalannya rapat.Dalam rapat (meeting), biasanya setiap anggota/peserta mengajukan usul/saran, lalu dibicarakan kembali untuk diputuskan secara bersama-sama oleh anggota di bawah arahan pemimpin rapat. Tujuannya adalah agar hasil/putusan rapat itu tidak dilupakan dan dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan selanjutnya. Mengapa demikian? Sebab, semua hasil rapat harus dapat dipertanggungjawabkan oleh peserta atau pemimpin rapat. Selama rapat berlangsung, harus ada petugas yang mencatat hal-hal yang dibicarakan/didiskusikan. Petugas pencatat tersebut biasa disebut notulis. Adapun catatan rapat yang dibuatnya biasa disebut notula atau notulen.Di bawah ini disajikan contoh notulen rapat. Perhatikanlah bentuk notulen rapat 1 dan bentuk notulen rapat 2!Rapat Panitia Malam Apresiasi Seni dan Tahun Baru 2007SMA NEGERI I CIWIDEY1. Daftar peserta yang hadir:a. Asep Heri Agustian b. Eky Kurnia c. Rinda Bestari d. Ujang Rohmat e. Siti Sukma Ramadhan f. Reza g. Ai Alawiyah
153Bab 9 Apresiasi2. Peserta yang tidak hadir:Wawan Darmawan (sakit, surat keterangan dokter terlampir)3. Acara rapata. Pembukaanb. Penjelasan oleh guru pembimbing (wakil kepala sekolah bidang kesiswaan)c. Pembahasan persiapan panitia secara umum oleh ketua panitia yang meliputi pembahasan:(1) rancangan acara oleh ketua seksi acara(2) persiapan seksi perlengkapan(3) persiapan seksi konsumsi(4) persiapan seksi publikasi dan dokumentasi(5) persiapan seksi kesekretariatan(6) persiapan seksi pendanaan4. Catatan pembicaraan oleh pemimpin rapat:a. Pembahasan persiapan panitia oleh ketua panitia, Saudara Asepb. Tanggapan peserta rapatUjang : Apakah lamanya waktu (durasi) acara sudah diperhitungkan sesuai dengan alokasi yang tersedia?Reza : Apakah perlu mengundang warga belajar dari kelompok belajar lain untuk mengisi acara tertentu? Ai : ....................................................................................... Rinda : ....................................................................................... dan seterusnya5. Simpulan hasil rapatAcara malam apresiasi seni dan tahun baru 2007 perlu perencanaan yang lebih matang lagi, terutama dalam hal jumlah/pengisi acara dan alokasi waktu yang disediakan oleh panitia.Tulisan berupa notulen rapat biasanya disusun ulang sebelum diperbanyak dan disebarkan kepada anggota/peserta rapat, baik yang hadir maupun yang tidak hadir. Kalimat-kalimat percakapan dalam rapat ditulis kembali oleh notulis dengan kalimat ringkas berupa pernyataan. Pada proses ini, notulis sebenarnya sedang menyusun laporan hasil rapat berdasarkan notulen yang telah dibuatnya selama rapat berlangsung. Untuk lebih jelasnya, perhatikan notulen rapat yang telah disusun ulang berikut ini.NOTULEN 2Rapat Panitia Malam Apresiasi Seni dan Tahun Baru 2007SMA Negeri I CiwideyTempat : Aula SMA Negeri I CiwideyJl. Babakan Tiga No. 70 Ciwidey Telepon (022) 5928220Hari, tanggal : Sabtu, 15 Desember 2007Pemimpin rapat : Ketua Malam Apresiasi Seni dan Tahun Baru 2007Pukul : 08.00 – selesai
154Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program BahasaAcara rapat :1. Pembukaan2. Penjelasan Guru Pembimbing/Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan selaku penanggung jawab kegiatan3. Pembahasan persiapan panitia4. Simpulan hasil rapat 5. Penutup/doaPeserta Rapat:1. Pengurus OSIS : 3 orang2. Guru pendamping : 2 orang3. Panitia : 8 orang Jumlah : 13 orangAgenda Rapat:1. PembukaanRapat dibuka tepat pukul 19.30 oleh pemimpin rapat2. Penjelasan Guru Pembimbing/Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaana. Bapak Saeful selaku Guru Pembimbing memberi arahan dan masukan mengenai tujuan diadakannya Malam Apresiasi Seni dan Tahun Baru 2007.b. Malam Apresiasi Seni dan Tahun Baru 2007 diselenggarakan untuk mengembangkan kreativitas SMA Negeri I Ciwidey dalam mementaskan karya seni mereka. Melalui malam apresiasi dan kreativitas seni ini diharapkan dapat menunjang bidang akademik siswa terutama setelah menempuh pelajaran dan ulangan umum/semester ganjil tahun akademik 2007/2008.3. Pembahasan persiapan panitiaa. Ketua panitia telah menugaskan kepada setiap seksi untuk mengerjakan tugas-tugas perencanaan/persiapan, seperti kegiatan yang akan dilaksanakan beserta jumlah anggaran yang diperlukan.b. Seksi acara, setelah acara rapat berlangsung, segera membuat agenda, siapa saja dan apa saja acara yang akan dipentaskan pada Malam Apresiasi Seni dan Tahun Baru 2007.c. Seksi perlengkapan, publikasi, dan dokumentasi segera mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk menunjang kelancaran acara. Khusus untuk seksi dokumentasi dan publikasi, segera menyiapkan panduk dan informasi secepatnya, memasangnya di tempat yang strategis, mengingat terbatasnya waktu pelaksanaan.4. Simpulana. Semua seksi diharapkan sudah mulai bekerja, kalau perlu bekerja lembur sampai menjelang pelaksanaan kegiatan.b. Seksi publikasi segera membuat spanduk dan brosur/leaflet yang diperlukan secukupnya.c. Seksi dokumentasi segera mempersiapkan bentuk dokumen apa yang dapat dijadikan bukti sebagai kegiatan malam apresiasi seni dan tahun baru.
155Bab 9 ApresiasiLatihan 65. Penutup/doaRapat ditutup oleh ketua panitia tepat pukul 12.00 disertai doa oleh salah seorang anggota rapat, Fakhrul Arifin.Ciwidey, 15 Desember 2007 Ketua Panitia, Notulis, ttd. ttd.Asep Heri Agustian Rinda Bestari 1. Bersama teman diskusi kelompok, ikutilah sebuah forum rapat yang dilaksanakan oleh organisasi ekstrakurikuler di kelompok/sanggar belajar Anda atau kegiatan ekstrakurikuler lainnya!2. Anggaplah Anda sebagai peserta/anggota rapat, ketua/pemimpin rapat, atau notulis sesuai dengan keperluan rapat yang akan Anda laksanakan.3. Susunlah bentuk notulen rapat seperti contoh di atas!4. Diskusikan kembali hasil notulen rapat yang telah Anda tulis itu untuk dikomentari oleh teman diskusi lainnya!F. Kata MajemukTujuan PembelajaranPada subbab ini, Anda akan mengelompokkan kata majemuk yang terdapat dalam teks.Setelah mempelajari subbab ini Anda diharapkan dapat (1) mengidentifikasi serta mengelompokkan kata majemuk yang terdapat dalam teks dan (2) menggunakan berbagai kata majemuk dalam konteks kalimat.Kata majemuk adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk makna baru. Cermatilah contoh-contoh berikut ini.Contohabu gosok gatal tangan kantung kempisakal kancil getah bening lapis bajaanak negeri gugur bunga lintah daratbabi hutan hulubalang merah jambubanting tulang hulu sungai mata sapibatuk darah ibu kota naik darahbuah tangan ibu angkat nenek moyangcagar alam jamu gendong omong kosongdaun muda juru kunci pelita hatiKata majemuk terbagi ke dalam beberapa jenis. Jenis sebuah kata majemuk ditentukan oleh makna yang dikandungnyaa. Kata kerjaContohadu domba membanting airberbadan dua memberi hatimaju mundur mengambil air
156Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program Bahasab. Kata bendaContohair terjun darah daginganak emas harga diribuah tangan saksi mataContohc. Kata sifatbesar kepala lanjut usiadarah tinggi lemah lembutlurus hati tua bangkaPenulisan Kata MajemukEjaan yang disempurnakan menetapkan bahwa ejaan kata majemuk yang sudah lazim ditulis serangkai, sedangkan kata-kata majemuk baru biasanya bagian-bagiannya ditulis terpisah.ContohContoh-contoh kata majemuk yang ditulis serangkai:Belasungkawa daripada sekalipunsebagaimana dukacita bilamanaadakalanya olahraga kacamatahulubalang saripati manakalabarangkali sukacita mataharibagaimana sukarela sukariaacapkali syahbandar radioaktifbeasiswa sediakala saptamargapadahal kepadaLatihan 71. Identifikasilah kata majemuk yang terdapat dalam teks di bawah ini! Tulislah ke dalam format seperti di samping!NoKata MajemukKutipan KalimatMaknaKetika Sadar Terjangkit HIV, Ai Hanya Membayangkan Kematian”Saya sempat mengalami ‘shock’ berat. Bumi ini sepertinya mau runtuh. Bayangkan kematian, sepertinya sudah di depan mata.”Penggalan kalimat di atas, dikatakan oleh Ai (27) warga Kota Tasikmalaya, Minggu (17/12), ketika diminta menceritakan perasaannya, sewaktu mengetahui dirinya positif terjangkit Human Immunodeficiency Virus (HIV), pada tahun 2004.
157Bab 9 ApresiasiTidak lama setelah itu, ayah satu anak ini, masuk ke rumah sakit. Kesehatannya drop, hingga harus dirawat di rumah sakit di Jakarta. Karena ketidaktahuan tentang apa itu HIV, ia mengalami stres berat. “Dalam pikiran ini, yang selalu teringat adalah kematian, atau kuburan,” katanya mengenang.Ai menceritakan, satu hal yang telah mendorong semangatnya untuk bangkit, karena kedua orang tuanya tegar dan menerima kenyataan apa yang dialami oleh anaknya itu. Bahkan, dia didorong untuk mengetahui lebih jauh apa itu HIV/AIDS.“Keluarga saya terutama ayah dan ibu, tegar dan memberikan dorongan semangat kepada saya untuk bangkit,” katanya.Ai akhirnya bergabung dengan sebuah LSM peduli HIV/AIDS dan juga berusaha mengenal lebih jauh tentang penyakit itu. Dengan tekad yang kuat, satu per satu keluarganya diberikan pengertian bahwa HIV menular yaitu lewat hubungan seksual yang tidak terlindungi dengan orang yang telah terinfeksi HIV, melalui injecting drugs user (IDU) atau pengguna jarum suntik bergantian, ibu hamil penderita HIV kepada bayinya yang dikandung dan dari ibu ke anak melaui air susu ibu.Ai sendiri, terinfeksi HIV karena penggunaan jarum suntik secara bergantian. Sewaktu ia duduk di bangku SMA, sudah mengenal beragam macam narkoba. Mulai ganja, hingga akhirnya ke sabu. Termasuk penggunaan jarum suntik secara bergantian. Dunia hitam itu, yang akhirnya membuat ia terjangkit virus HIV.Lain Ai, lain juga kisah dialami oleh Dn (21). Anak muda ini, mengenal narkoba dan barang haram lainnya, sejak kelas III SMP. Semua barang-barang haram itu, menjadi teman hingga ia duduk di kelas II SMA.Ia baru sadar serta mau memeriksakan dirinya, setelah rekannya meninggal karena overdosis. Saat itu, Dn benar-benar deg-degan untuk membuka hasil tes. Ia minta temannya, untuk membuka hasil tes tersebut. “Ketika teman saya membuka hasil tes, ternyata saya terjangkit HIV. Saya jelas shock, mata ini sepertinya gelap,” katanya.Namun, tidak lama setelah itu, ia menemukan rekan yang juga kena HIV. Tujuannya, untuk belajar bagaimana orang kena HIV menjalani hidup. Dari hubungan itu, ia akhirnya kembali memiliki semangat hidup. Bahkan, kinimasihaktif di LSM yang membantu penangangan HIV/AIDS. “Sampai sekarang saya masih sekolah. Harapan saya nanti menjadi PNS. Mohon pemerintah untuk menerimanya. Jangan sampai sebelum tes, ditolak,” katanya.Dan juga mengajak kepada anak-anak yang masih menggunakan obat-obat terlarang atau pemakaian narkoba suntik, agar berhenti. Sebelum semuanya terlambat. “Jangan sampai menyesai kemudian,” katanya.Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular, Dinas kesehatan Kota Tasikmalaya, dr. H. Hasni Mukti, mengatakan, hingga akhir november 2006, jumlah penderita HIV/SIDS di kota Tasikmalaya tercatat 67 orang. Jumlah ini, dibandingkan tahun sebelumnya naik hingga 100 persen lebih.“Pada tahun 2005, kasus penderita HI/AIDS tercatat 32 orang. Lalu, pada tahun 2004 hanya delapan. Korban yang meninggal 12 orang. Data itu menunjukkan penderita HIV mengalami lonjakan tajam,” katanya(Sumber: Pikiran Rakyat, 18 Desember 2006; 20)2. Buatlah kalimat dengan menggunakan berbagai kata majemuk berikut ini! adu argumen memikat hati anak didik jalan damai angin baik kaki tangan kepala batu ringan mulut keras kepala ringan tangan bumiputra peribahasa kilometer saputangan
158Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program BahasaA. Pilihlah jawaban yang paling tepat!1. ”Tak bisa kurang sedikit?”“Tentu saja bisa, Mister. Dalam perdagangan, seperti Tuan maklum, harga bisa damai. Apalagi Mister pecinta benda seni!”Tammy tak mendengarkan lebih lanjut, dengan tangkas dia bangkit kemudian ke belakang. Dia menulis sepucuk surat untuk Tuan Wahyono, ahli keramik sebelah rumah. Dia suruh pelayannya cepat mengantarkan surat itu.“Aku minta bantuan Tuan Wahyono untuk menilai harga teko ini,. Dia adalah ahli keramik. Rumahnya di sebelah itu,” ujar Tami setelah kembali duduk di dekat tamunya.Amanat yang paling menonjol dari penggalan cerpen tersebut adalah ... .a. Dalam berdagang tidak boleh memberikan harga matib. Sebaiknya serahkanlah suatu urusan kepada orang yang ahlic. Kita harus menjalin hubungan baik dengan tetangga yang mempunyai keahliand. Menjadi pesuruh harus taat dan cekatan dalam bekerjae. Surat dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan tetangga.2. Pujian itu bukan yang pertama kalinya bagi Saliyem. Dia memutuskan menjual makanan itu karena suaminya mengatakan bahwa dia pandai membikin sambel pecel. Mertua di desa selalu menyerahkan kepadanya pula jika acara makna mereka memerlukan ramuan sambel kacang. “Mahal Review (Rangkuman)Refleksi Bagi Peserta Didik1. Ide penulisan naskah drama dapat diperoleh berdasarkan pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain yang dilihat. Tetapi, ide penulisan drama dapat pula diambil atau disadur dari teks sastra bentuk lain, misalnya cerpen.2. Kegiatan membandingkan penggalan hikayat dengan cerpen dapat dilakukan berdasarkan tokoh, tema, latar, motif, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.3. Rapat adalah pertemuan beberapa orang untuk membicarakan sesuatu. Hasil pembicaraan dalam rapat dituangkan dalam laporan yang disebut notulen. Orang yang menulis laporan adalah notulis.4. Kata majemuk adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk makna baru.Pada bab ini Anda belajar menyadur cerpen ke dalam bentuk drama satu babak, memerankan tokoh drama, membandingkan penggalan hikayat dengan penggalan cerpen, menggubah penggalan hikayat ke dalam cerpen, menulis notulen rapat, dan memahami kata majemuk.Apakah Anda sudah mampu menyadur cerpen ke dalam bentuk drama satu babak? Apakah Anda sudah mampu memerankan tokoh drama? Apakah Anda sudah mampu membandingkan penggalan hikayat dengan penggalan cerpen? Apakah Anda sudah mampu menggubah penggalan hikayat ke dalam cerpen? Apakah Anda sudah mampu menulis notulen rapat? Apakah Anda sudah mampu memahami kata majemuk?Evaluasi AkhirBab 9
159Bab 9 Apresiasipasang nama,“ kata Saliyem: dan lagi apa to namanya! Kalau orang tahu makanannya enak, itu sudah cukup.Lho, penting punya nama! Kalau saya cerita nanti pada kawan, saya makan pecel enak, lalu dia bertanya, makannya di mana, kan saya tidak bisa memberikan keterangan jelas. Sedangkan kalau warung Anda punya nama, kawan saya pasti mudah menemukannya.(NH. Dini “Warung Bu Sally)Amanat yang tersirat dalam penggalan cerpen di atas ...a. Kebodohan akan menimbulkan keluguan.b. Pujian akan diberikan kepada orang pandai.c. Pujian itu harus dikaji.d. Nama sesuatu itu tidak begitu penting.e. Nama itu sangat penting supaya mudah dikenali.3. Aku berdiri dan pergi mengambil minuman untuk kami berdua. Aku ambil dua buah sloki. Satu di antara sloki itu aku masukkan serbuk racun ke dalamnya. Aku tuang wiski. Aku beri ajudan itu satu sloki dengan serbuk racun di dalamnya.Unsur intrinsik yang paling menonjol adalah .... a. alur d. sudut pandang b. tema e. plotc. setting4. ”Sudahlah semua sudah terjadi, tidak perlu ditangisi lagi.”“Aku tidak ingin pura-pura inilah saatnya. Aku memang Maya, tetapi aku
Copyright © Ibu Im 2021